Wednesday, September 3, 2008

http://www.mupeng.com/forum/showthread.php?p=140413

Jepang Terima 1.000 TKI sebagai Implementasi JIEPA

JAKARTA (SINDO Tuesday, 01 July 2008) – Pemerintah Jepang akan menerima maksimal 1.000 tenaga kerja Indonesia pascaimplementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi antara Jepang dan Indonesia (JIEPA) pada 1 Juli 2008.

Tenaga kerja tersebut nantinya akan bekerja sebagai perawat dan pengasuh orang jompo di Jepang. Pengiriman tenaga kerja itu merupakan salah satu dari 15 poin implementasi JIEPA yang ditandatangani Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Jepang (saat itu) Shinzo Abe pada 20 Agustus 2007 lalu.

Selama dua tahun pertama pelaksanaan persetujuan itu, Jepang hanya akan menerima 400 orang calon perawat dan 600 orang calon pengasuh orang jompo. ”Perekrutan calon perawat akan mulai dilaksanakan pada akhir Juli 2008, sedangkan calon pengasuh orang jompo akan dilakukan pada awal Agustus mendatang,” ungkap Sekretaris Bidang Ekonomi Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang Satoshi Doi.

”Calon perawat diperbolehkan berada di Jepang dalam waktu maksimal tiga tahun, sedangkan calon pengasuh orang jompo dapat berada di Jepang selama maksimal empat tahun,”paparnya. Pemerintah Jepang memperbolehkan para calon perawat dan pengasuh orang jompo bekerja atau melakukan magang di rumah sakit dan panti jompo jika mereka mengantongi lisensi.

Doi menyatakan, lisensi tersebut dapat diraih melalui tahapan prosedural, seperti syarat administrasi dan lulus ujian yang diadakan Pemerintah Jepang. Doi juga menegaskan, sesuai dengan persetujuan JIEPA, Pemerintah Jepang tidak akan menerima tenaga kerja selain dua hal tersebut di atas.

JIEPA bertujuan untuk mempererat kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Jepang. Ke depan, kerja sama ini bertujuan meningkatkan hubungan bilateral secara menyeluruh serta mengembangkan perekonomian kedua negara. ”Indonesia dan Jepang merupakan mitra ekonomi terpenting satu sama lain di kawasan Asia,” papar Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri kemarin saat konferensi pers di Jakarta.

”Bagi Indonesia, Jepang merupakan mitra dagang terbesar dan penanam modal terbesar dari segi jumlah akumulatif. Bagi Jepang, Indonesia adalah negara pemasok sumber daya yang utama dan basis produksi di sektor pabrik,” tuturnya.

Shiojiri menyatakan kerangka kerja JIEPA mencakup bidang perdagangan, investasi, dan berbagai kerja sama. Kerangka kerja tersebut mulai dibahas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi pada Juni 2005 lalu.
Reply With Quote

No comments: